Mengenal Penggerek Batang Padi dan cara pengendaliannya - Terastani

Assalamualaikum wr wb 

pada kesempatan ini kami ingin berbagi sedidkit wawasan tentang salah satu hama utama pada tanaman padi yaitu Penggerek Batang Padi ( Sundep/Beluk ) dimana para petani sudah sangat familiar, karna hampir setiap musim menemukan serangan yang diakibatkan oleh hama ini. 

Didunia terdapat 21 Spesies Penggerek Batang yang beradaptasi apad agroekosistem padi sedangkan Penggerek batang padi yang ada di Indonesia ada 6 spesies, yaitu :

- Penggerek Batang Padi Kuning ( Scirpophaga incertulas walker )

- Penggerek Batang Padi Putih ( Scirpophaga innotata )

- Penggerek Batang Padi Bergaris ( Chilo Suppressalis )

- Penggerek Batang Padi kepala hitam ( Chilo  polychrysus Meyrick

- Penggerek Batang Padi Berkilat ( Chilo auricilius Dudgeon

- Penggerek Batang Padi Merah Jambu ( Sesamia Inferens Walker )



Serangan Penggerek Batang padi ini dapat kita temukan diberbagai fase pada tanaman padi, mulai dari persemaian sampai waktu Generatif, dan serangan nya dapat menurunkan produksi padi secara signifikan. Oleh karna itu kita harus tahu siklus hidup si hama yang satu ini, karna salah - salah kita bisa kecolongan tunas padi kita habis oleh serangan penggerek, padahal kalau kita mau amati serangan hama ini dapat terdeteksi secara dini di hamparan. 

Gejala serangan Penggerek Batang Padi diberbagai Fase:

  • Apabila terjadi serangan di persamian akan terlihat tunas memerah dan biasanya akan banyak terlihat ngengat atau kupu - kupu penhggerek padi pada persemaian yang terkena serangan penggerek batang padi.
Foto Imago Pengerek batang padi di persamaian
  • Apabila terjadi serangan pada fase Vegetatif atau sering disebut dengan gejala Sundep ini akan terlihat Tunas padi akan merah layu dan ketika kita cabut, akan mudah lepas serta terdapat bekas gerekan pada tunas bagian bawah. Dan apabila larvannya belum sempat pindah biasanya kita akan menemukan juga larva yang masih berada pada tunas padi bagian bawah. 


  • Dan apabila serangan terjadi pada fase generatif atau disebut Beluk maka gejala yang timbul adalah malai akan telihat putih hampa tidak berisi, juga ketika malai dicabut akan mudah lepas serta terdapat bekas gorokan Larva penggerek batang padi.



SIKLUS HIDUP 

Siklus hidup penggerek padi berlangsung antara 39 - 58 Hari tergantung pada lingkungan dan makanan sedangkan untuk jangkauan migrasi mampu terbang sejauh 6 - 10 km.

Bioekologi Penggerek Batang Padi Kuning


 1. stadia telur : 

  •  Jumlah telur 50 - 150 butir telur/kelompok
  •  ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan
  • diletakkan malam hari antara pukul 19.00 sampai 22.00 selama 3 sampai 5 malam sejak malam pertama
  • Kepridian 100 sampai 600 butir tiap betina
  • Stadium telur 6 sampai 7 hari
  • Kelompok telur biasanya akan diletakkan pada bagian ujung daun
2. Larva:
  • Putih kekuningan sampai kehijauan
  • Panjang maksimum 25 mm
  • Stadium larva 28 sampai 35 hari
  • Terdiri atas 5 sampai 7 instar
  • Larva ini akan menggerek hanya seekor dalam satu tunas
  • Larva mengerek tanaman melalui celah antara pelepah dan batang atau pelepah
3. Pupa :
  • Kekuning-kuningan atau agak putih
  • Kokoh berupa selaput benang, berwarna putih
  • Panjang 12 - 15 mm
  • Stadium Pupa 6-23 hari
  • Pupa berada di dalam pangkal tunas di bawah permukaan tanah
4. Imago (kupu - kupu )
  • Ngengat jantan mempunyai bintik-bintik gelap pada sayap depan
  • Ngengat betina berwarna kuning dengan bintik hitam di bagian tengah sayap depan
  • Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm
  • Ngengat aktif pada malam hari dan tertarik oleh cahaya
  • Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km
    • Lama hidup ngengat 5-10 hari dengan siklus hidup 39 - 58 hari
AMBANG PENGENDALIAN :

Apabila ditemukan kelompok telur penggerek batang padi kurang dari 0,3 kelompok telur per meter persegi, maka bisa melakukan pengendalian dengan pemasangan pias Thricogramma,sp. dan apabila telah ditemukan gejala Sunda lebih dari 10%, maka bisa dilakukan dengan pengendalian secara responsif dengan menggunakan insektisida efektif yang diijinkan secara sport treatment atau hanya di tempat serangan saja

CARA PENGENDALIAN :

  • pengamatan intensif setiap fase pertanaman, mulai dari mulai dari persemaian sampai fase generatif. karena pengamatan ini sering dianggap sepele padahal itu adalah salah satu kita bisa menentukan pengendalian yang tepat secara efektif itu mulai dari pengamatan.
Pengaturan Pola Tanam :
  • Yang selanjutnya yaitu pengaturan pola tanam, bisa dilakukan dengan cara penanaman secara serentak sehingga tersedianya sumber makanan bagi penggerek batang padi dapat dibatasi, pergiliran tanam dengan tanaman bukan padi misalkan padi padi palawija.
  • pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau imago populasi larva di Tunggul padi yaitu 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi pertama dan atau 15 hari sesudah puncak penerbangan minat generasi berikutnya
pengendalian secara fisik dan mekanik
  • Yang selanjutnya pengendalian secara fisik dan mekanik
  • diusahakan yaitu pemanenan menggunakan penyebutan tanaman serendah mungkin sampai permukaan tanah diikuti penggenangan air setinggi kurang lebih 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat membusuk sehingga larva atau pupa mati
  • cara mekanik yang selanjutnya yaitu mengumpulkan kelompok telur mengirim batang padi pada persemaian dan pertanaman telur-telur yang terkumpul dipelihara antara lain dalam bumbung bambu dan apabila keluar parasitoid dilepaskan kembali ke pertanaman untuk menjadi musuh alami penggerek batang padi
pengendalian secara hayati 

  • Dilakukan pengembangbiakan parasitoid trichograma SP pada telur corcyra sp
pengendalian secara kimia 

pengendalian menggunakan cara kimia yaitu boleh digunakan dengan alasan-alasan sebagai berikut :
telah mencapai ambang batas pengendalian di mana ambang batas pengendalian untuk penggerek batang padi ini, apabila telah ditemukan serangan dengan intensitas > 10% maka boleh menggunakan pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida secara tepat dan selektif.

Jenis-jenis bahan aktif insektisida yang dapat digunakan untuk pengendalian penggerek batang padi :

  • Dimehipo
  • Fifpronil
  • Karbofuran
  • Karbosulfan
  • Imidakloprid
  • Klorantraniliprol
  • Tiametoksam
silakan sahabat semua pilih salah satu bahan aktif insektisida untuk penggerek batang padi di atas yang saya sebutkan itu sudah saya urutkan dari bahan aktif yang terendah sampai bahan aktif yang lumayan tinggi, karena apa ? kenapa saya urutkan dari bahan aktif terendah sampai bahan aktif tinggi ? supaya tidak menimbulkan kekebalan terhadap pengerek batang padi atau hama tersebut. dan juga bisa mempengaruhi sebagai salah satu upaya untuk mengurangi biaya produksi untuk pengendalian sama maupun penyakit pada budidaya tanaman padi.

Dan usahakan pengendalian penggerek batang padi ini maksimal sebelum fase kalura malai. jadi kalau sesudah mulai keluar itu kurang efektif pengendaliannya. Meskipun menggunakan bahan aktif insektisida yang kelasan tinggi.

oke sahabat mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada artikel kali ini silakan bila sahabat ingin melihat tips dan trik lain silahkan sahabat kunjungi 

youtube kami : https://youtube.com/channel/UCCO_qgcwralfhJ68ug6S1PQ
Fanspage Facebook : https://www.facebook.com/teras1993/
email :sutianaa884@gmail.com














Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim