MENGENAL HAMA PUTIH PALSU (Cnaphalocrosis medinalis guenee) DAN CARA PENGENDALINYA.

 

contoh daun bendera yang terkena Hama putih Palsu


Alhamdulilah pada kesempatan ini saya bisa berbagi lagi ilmu, terutama ilmu dari bidang saya yaitu ilmu pertanian, dimana permasalah dunia pertanian kita begitu komplit. Disini kami bukan berarti tahu segalanya tentang pertanian mungkin blog ini hanya membahas di bidang teknis nya saja seperti, bagaimana cara bertani yang benar dan bagaimana cara pengendalian hama penyakit pada tanaman.


Pada kesempatan ini kami akan mengajak sahabat mengenal dengan hama padi yaitu Hama putih palsu / Pelipat daun, meskipun hama ini bukan merupakan hama utama pada tanaman padi, tapi cukup membuat resah para petani ketika melihat kemunculannya, dimana ambang pengendalian yang di rekomendasikan untuk Hama putih palsu ini adalah jika intensitasnya > 45 % pada fase primordia dan menyerang daun  bendera. 


Jadi sebenarnya hama ini tidak begitu merusak tapi kita juga jangan punya anggapan dibiarkan tnetu meskipun tidak merusak tetapi harus kita kendalikan dari awal tetapi baiknya jangan langsung menggunakan insektisida karena itu akan membuat musuh alami yang ada pada ekosistem di pertanamn akan mati oleh insektisida dan itu akan menamah serangan hama juga ketika musuh alaminya sudah mati karena racun pestisida.


BIOEKOLOGI Hama putih palsu :

  1. Stadia Telur 

  • Berwarna kuning muda, dengan permukaan cembung
  • Menghasilkan 3000 butir telu selama hidupnya
  • Berbentuk lonjong
  • Diletakan 1 - 2 hari setelah kawin secara berkelompok pada permukaan atas atau bawah daun bendera.
  • Peletakan telur terjadi pada malam ke 4 - 7 dari kemunculan nengata
  • Stadium telur 4 - 6 hari.

       2. Stadia Larva 

  • Panjang 1,4 mm lebar 2,0 mm
  • Perut berwarna putih
  • Kepala berwarna coklat
  • Setalah makan daun, larva berwarna hijau
  • Pada pertumbuahan maksimal larva berwarna hijau muda, kepala coklat tua, panjang 20 - 24 mm
  • Instar 2 mampu melipat daun

  • instar 6 akan tetap berada dalam lipatan hingga menjadi pupa
  • Daur hidup 33 - 34 hari 
  • Mengalami 5 instar

      3. Stadia pupa

  • Berwaran kuning
  • Stadium pupa 6 - 8 hari

      4. Stadia imago 

  • Berwarna kuning muda 
  • Panjang 10 - 12 mm
  • Sayap depan terdapat 2 - 3 garis hitam vertikal
  • Aktif di malam hari
  • Berbentuk segitiga saat istirahat

Selain tempat inangnya tannaman padi Hama putih palsu juga mempunyai inang tanaman lain seperti jagung, sorgum, rumput Echinocloa dan tanaman tebu. Larva HPP cocok hidup pada tanaman padi di musim hujan dan musim kering larva lbih cocok pada tanaman jagung.


Hama Putih palsu mempunyai Musuh alami berupa parasitoid seperti Aanteles sp, Euteromolusparnarae, Pentalitomastix nacoleidae, predatornya antara lain laba - laba, capung kecil (cocpet dari ordo Dermaptera).


Gejala serangan Hama putih palsu 


Gejala yang terlihat ketika ada serangan hama putih palsu yaitu dilihat pada ujung daun bendera melipat berwarnna putih dan ketika di buka terdapat ulat hama putih palsu kalau belum berpindah daun biasanya daun yang Melipat selain berwarna putih juga akan terlihat transparan.


Perlu diketahui bahwa Larva/ulat dari Hama Putih Plasu tidak akan masuk kedalam batang padi seperti gejala serangan penggerek batang padi namun, hanya memakan ujung daun bendera dan melipat nya .


Cara pengendalian Hama putih palsu 

  • Pengaturan air irigasi

Cara pengendalian HPP yang sederhana ialah dengan mengeringkan air pada persemaian dan pesawahan yang terserang dalam waktu pendek (5 - 7 hari ) atau sering disebut dengan pengairan berkala (intermiten) untuk mencegah perpindahan larva sehingga larva mati, karna larva hanya akan bertahan hidup bila ada air di pematang sawah. 

  • Penggunaan pestisida

Mengingat HPP hanya menyerang tanaman muda dan banyaknya parasitoid  dan predator dilapangan, maka pengendalian dengan insektisida harulah dilakukan dengan cara cermat dan bijaksana karna pengalam saya ketika menemukan serangan HPP tidak akan berlanjut sampai fase generatif dan berpengaruh terhadap produksi.


Adapun jika dirasa serangan cukup parah bisa menggunakan insektisida yang terdaftar dan diizinkan dengan catatan apabila menyerang daun bendera di seluruh hamparan dan telah mencapai intensitas > 25 %, bisa menggunakan insektisida berbahan aktif :  Imidakloprid, dimehipo, BPMC, MIPC, Fipronil, Karbosulfan, dan abamektin.


mungkin ini yang bisa kami sampaikan mudah - mudahan jadi referensi bagi sahabat petani semua untuk mengendalikan hama putih palsu secara bijaksana dan murah meriah, yang pasti semua hama penyakit pada tanaman kuncinya ada pada pengamatan yang rutin ini akan menjadi data awal untuk melakukan tindakan yang sederhana namun efektif .


dibandingkan dengan pengendalian yang sudah rusak parah akan memakan biaya dan kurang efektif . 

oke terima kasih sahabat telah berkunjung di blog saya semoga bermanfaat

jika ingin lebih jelas silahkan kunjungi chanel kami yaitu : Teras tani


Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim