Cara Pengendalian Penyakit Patek/Antraknose pada tanaman Cabai - Terastani

Terastaniweb. Pada hari - hari belakangan ini, harga cabai diberbagai daerah merangkak naik dan ada yang tembus sampai harga Rp.120.000,-/kg, sehingga menjadi perbincangan di berbagai media masa nasional dan menjadi topik yang hangat. melansir dari beberapa media elektronik, hal ini diakibatkan oleh pasokan dari petani sentra penghasil cabai yang menurun yang diakibatkan oleh serangan penyakit Antraknose. dari kaca mata petani ini sangat ditunggu karena para petani bisa merasakan hasil dari harga yang tinggi, namun kenyataannya karena penyakit ini, produksi menjadi menurun dan tidak bisa menikmati hasil dari harga yang tinggi ini.

Lalu, apa itu penyakit antranose dan bagaimana cara pengendaliannya ? 

penyakit antraknose adalah penyakit yang diakibatkan oleh cendawan (Colletotrichum spp.) dimana cendawan ini dapat menyerang bukan hanya pada bagian buah tetapi bisa menyerang pada bagian Daun dan Bunga.  


Gejala antraknose pada Daun cabai

Gejala Antraknose pada Bunga Tanaman Mangga


Serangan penyakit Antranose ini dapat menurun produksi secara signifikan yaitu berkisar 50 - 90 %  pada tanaman cabai, sebenarnya penyakit ini bukan hanya menyerang pada tanaman cabai saja tetapi pada tanaman Bawang merah, Alpukat, Jambu biji, Mangga, jeruk, Manggis, rambutan, delima dan Anggrek.

Penyakit antraknose dapat berkembang dengan cepat ketika iklim disekitar mendukung seperti sekarang ini, meskipun secara musim sekarang sudah memasuki musim kemarau namun di beberapa daerah curah hujan masih ada dan cukup intensif, ini bisa menjadi salah satu pemicu dari serangan antraknose yang menghendaki suhu lembab untuk berkembang dan menyebarkan secara cepat.

Pertanyaannya jika serangan penyakit ini dapat menurunkan produksi secara signifikan, lalu bagaimana cara pengendalian Penyakit Antraknose supaya tidak menyerang pada tanaman yang kita budidayakan ?

Namun sebelum ke cara pengendalian kita harus tau dahulu gejala awal dari serangan antraknose itu :


Gejala serangan :

- Terjadi bercak - bercak putih tidak beraturan pada daun tersrang dan ukuran kurang 

    1 - 2 mm, bercak-bercak tersebut berkembang dan melebar kemudian berubah warna 

     menjadi putih kehijauan.

- Bercak-bercak kecil pada daun - daun muda akan menjadi sumber infeksi

- Daun yang sakit kemudian mengering dan gugur

- serangan pada tangkai daun menyebabkan daun layu dan rontok

- pada bagian bunga terjadi bintik - bintik kecil berwarna hitam terutama pada keadaan cuaca lembab dapat menyebabkan rontok bunga

- apabila infeksi berlanjut, spora akan terlihat dengan koloni berwarna merah muda kemudian berubah menjadi coklat gelap dan akhirnya menjadi kehitam - hitaman.


CARA PENGENDALIAN : 

  • Pengamatan 

   Kenapa pengamatan menjadi cara pengendalian, karna dimulai dari pengamatan sejak dini kita bisa memantak perkembangan tanaman apakah terserang penyakit atau tidak, ini juga bisa menjadi bahan metode pengendalian yang kan dipakai.

  • Pengendalian secara Kultur teknis 

- Menggunakan benih sehat bebas penyakit

- rencanakan waktu tanam usahakan di musim kemarau 

- Melakukan pergliran tanaman dengan tanaman bukan inang

- sanitasi lahan dengan membakar tanaman yang terserang

- Jarak tanam tidak boleh terlalu rapat untuk meperoleh penyinaran maksimal pada seluruh bagian tanaman 

- jika teradi hujan pada siang hari, segera siram dengan air bersih untuk mencuci patogen yang menempel pada daun.

  • Cara Biologi

- Memanfatkan musuh alami parasitoid Aphytis sp.

- Memanfaatkan musuh alami predator famili Coccinellidae, seperti Coccinella repanda, C. transversalis

- penggunaan Pesnab sebagi pengendalian ramah lingkungan.

  • Cara Kimiawi 

cara ini merupakan cara pamungkas setelah cara lain belum bisa menurunkan intensitas dan bila terjadi serangan secara sporadis dan masif, maka gunakan fungisida dengan bahan aktif yang diperuntukan untuk pengendalian pada penyakit Antraknose seperti bahan aktif :

- Tembaga oksi sulfat

- Azoksistrobin

- Klorotaronil

- Heksakonazol

- Mancozeb

- Propineb

- Metil Tiofanat

- Karbendazim

- Benomil

- Difenokonazol

- Tembaga oksiklirida

- Ziram

itu mungkin cara pengendalian untuk mengatasi serangan penyakit Antraknose jika menyerang pada tanaman kita, terutama pada tanaman cabai.

semoga bermanfaat.....

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim